Pages

Selasa, 15 Desember 2015

Sabar

Tahukah kamu, apa yang dimaksud dengan sabar? Terkadang sabar itu tidak terdefinisikan, dikala pikiran ini sedang membuncah oleh suatu permasalahan. Puncak dari kesabaran adalah saat engkau memilih diam, padahal dihatimu sedang ada luka yang berbicara. Dan puncak dari kekuatan adalah ketika engkau memilih tersenyum, padahal dimatamu ada selaksa air mata yang terbendung (Rubiyanto, 2015).

Allah turunkan ujian adalah untuk menaikkan derajat ketaqwaan kita kepada-Nya. Apakah dengan meminta sabar terus menerus kepada Allah setiap waktu, itu dinamakan sabar? Bukankah dalam masalah lain, riya misalnya, orang yang merasa dirinya tidak riya, malah justru itu adalah riya yang sesungguhnya. bagaimana dengan sabar? Bila kita terus-terusan mengatakan bahwa kita ini sabar, bukankah justru menunjukkan bahwa kita sedang tidak sabar? Maka mungkin benarlah, sabar itu diam dan terus bergerak meskipun hati ini sedang tersakiti.

Jika boleh meminta, aku ingin Allah meluaskan samudera sabarkuseperti lautan yang tak bertepi, agar hatiku selalu tenang..

Jumat, 20 November 2015

Pengangguran di Jalan Dakwah

Sebenarnya bagaimanakah pengangguran di jalan dakwah itu? Jangan-jangan aku termasuk didalamnya.. Ya Allah, pengangguran di jalan dakwah adalah sebuah jabatan yang sangat menyakitkan. Aku yang sudah vakum dari dunia dakwah kampus, tersadar bahwa sudah jarang sekali terlibat dalam kegiatan atau organisasi kampus. Melihat teman2 masih aktif di dunia dakwah kampus, aku seperti pecundang. 

Aku rindu masa itu, masa dimana bisa berjuang bersama menebar kebaikan, beramal jama'i untuk berfastabiqul khairot bersama teman-teman seperjuangan. Aku tahu, dakwah itu bukan semata2 ceramah, orasi atau semacamnya. Bahwa dakwah adalah bagaimana kita bisa menebarkan kebaikan dan mengajak orang2 pada kebaikan. 

Aku yang tidak bergerak di kampus, aku tahu aku juga tidak sedang diam, duduk manis dan santai-santai. Aku seperti sedang berada di dunia yang jauuuuuh dari kehidupan kampus, jauuuh dari teman2 seperjuangan yang kini sudah menapaki fase hidup selanjutnya.

Akupun sedang berjuang, berjuang ditempat lain. Insyaallah..


***

"nisaa, long time no see...!" lalu aku memeluk seorang sahabat yang lamaaa sekali rasanya tidak berjumpa, lalu tumpahlah air mataku di pelukannya. 


Ya Allah, ternyata aku tidak sendirian, aku masih punya mereka. Ingin rasanya bisa berjuang bersama mereka lagi. Tapi hidup itu terus berputar dan kita tidak bisa memaksa diri untuk mengikiti semua keinginan kita.

Rasa bahagia, senang, gembira adalah aku bisa berkumpul ditengah mereka, walaupun terkadang aku tidak mengerti dengan pembahasan mereka. Tapi setidaknya, rinduku terobati. dan itu tandanya aku tidak sendirian.


***

Dimanpun kita berada, insyaallah adalah tempat terbaik yang sudah ditetapkan Allah..
Dimanpun kita berada, insyaallah tujuan utamanya DAKWAH..

Namun, kita punya cara sendiri-sendiri untuk mencapai tujuan utama kita. 
Yakinlah, Allah selalu tahu apa yang kita niatkan. Ikhlaslah..

***

Kalau kita tidak bisa berkontribusi di dalam dakwah, 
setidaknya kita tidak menjadi penghalang didalamnya.
setidaknya kita tidak menjadi beban di dalam dakwah itu.

***

Deresan, 20 November 2015
21:30


Senin, 16 November 2015

Kebaikan...

Sebuah kebaikan itu harus dibalas dengan kebaikan pula. Tapi, dulu Rosulullah tidak mendapat balasan kebaikan dari umat yang di dakwahinya. Beliau malah mendapat ejekan, celaan, bahkan dilempar dengan kotoran unta. Namun apa yang beliau lakukan? Great! beliau tidak membalas keburukan itu dengan keburukan lagi, justru membalas keburukan dengan kebaikan. Begitulah rosulullah, manusia yang di utus Allah sebagai pemimpin umat manusia, manusia yang di jamin Allah kehidupannya di dunia dan akhirat. 

Lalu, siapakah kita? Manusia yang penuh dosa dan belum pasti terjamin masuk surga, lalu kita menyombongkan diri, bahkan marah ketika kebaikan yang kita lakukan tidak dihargai atau dibalas dengan keburukan.

Karena hadiah sabar adalah Syurga..
Maka teruslah berbuat kebaikan, Ikhlaslah berbuat kebaikan. Karena kita tidak tahu, kita akan masuk syurga melalui amalan apa. Ya, karena masuk syurga itu karena rahmat Allah.


Sabtu, 14 November 2015

Cinta dan Ketegasan

Cinta itu tidak selalu berwujud dalam kelemah lembutan. Cinta bisa juga terwujud dalam ketegasan. Dek, mungkin sekarang kalian belum mengerti, bahwa apa yang kakak lakukan terhadap kalian adalah sebuah perwujudan cinta kakak. Kalau kalian tahu, amanah untuk membersamai kalian adalah amanah yang mungkin bisa dibilang 'terpaksa', saat disuruh memilih, kakak tidak pernah memilih kalian. Tapi Qodarullah, kakaklah yang terpilih mendapatkan amanah untuk membersamai kalian. Jika sudah begitu, mau tidak mau, suka tidak suka, amanah ini harus dijalankan. 

Waktu demi waktu telah kakak jalani disini, bersama kalian. Dengan keragaman sikap dan sifat kalian, Kakak semakin banyak belajar, semakin banyak sabar dan selalu berusaha untuk tersenyum. Bahkan mungkin, kalian tidak pernah tahu kapan air mata ini menetes. 

Jujur saja, "keunikan" kalian terkadang yang membuat kakak marah dan mendapat tekanan dari dalam maupun dari luar. Tapi terkadang, semua itu tidak bisa terungkap dengan kata-kata, hanya diam dan setelah itu mencoba bersahabat lagi dengan kalian. Pernah kakak berfikir untuk pergi, jauh meninggalkan kalian. Tapi sayang, kakak terlanjur mencintai kalian. Kalian yang kakak harapkan kelak di akhirat, mencari kakak ketika kakak belum sampai di syurga bersama kalian. Kalian adalah jalan syurga kakak, dek. Dari mulut kalian lah kakak mengaharapkan doa-doa terbaik ketika kakak meninggal kelak.

Sungguh dek, amanah ini beraaaaat sekali. Karena pertanggung jawabannya bukan hanya dihadapan petinggi-petinggi pondok, tapi kakak akan mempertanggung jawabkannya dihadapan Allah dan kalian akan menjadi saksi.

Sekian bulan membersamai kalian bukanlah waktu yang singkat, dan masih panjang perjalanan kita untuk saling bekerjasama. 

Apa kalian tahu? bahwa kalian adalah guru terbaik kakak, dari kalian lah kakak banyak belajar tentang kehidupan. Terimakasih atas kesempatannya untuk belajar bersama kalian. 

Kakak berharap, kalian kelak akan memahami makna cinta kakak yang sesungguhnya..


Deresan, 14 November 2015
21 : 48 WIB

Minggu, 20 September 2015

Aku dan Ruang Tunggu

Bahwa bahagia itu bukan semata-mata kita telah terlepas dari sebuah beban yang berat. Malah terkadang setelah mendapat bahagia kita akan bertemu dengan beban-beban hidup selanjutnya. Bahwa bahagia itu bisa terjadi di moment-moment sederhana. Hanya melihat orang lain bahagia saja, kita turut merasakan bahagia. Sederhana bukan?

Ketika berada di ruang tunggu, terkadang ada saja rasa cemas yang melanda. Karena ruang tunggu itu entah kapan akan berkahir, dari ruang kosong, menjadi ruang yang penuh dengan hadirnya kamu.  Tapi seketika kamu datang untuk mengisi ruang itu yang selama ini masih kosong, yang menjadi ruang tungguku.

Kamu datang kepada ayahku dengan sebait kata yang di ucapkan tidak lebih dari 1 menit, lalu kamu merubah segalanya. Merubah tanggungjawab ayahku terhadap aku, merubah kewajibanku terhadap kamu. Apakah ini yang disebut dengan bahagia?

Kamu orang yang asing dalam hidupku dan aku harus berbakti kepadamu. Apakah aku harus bahagia? Ketika aku dididik dan dibesarkan oleh kedua orangtuaku, belum sempat aku memahagiakan mereka, lalu kamu mengambilku, mengambil tanggungjawab dan peran ayahku. Apakah mereka bahagia?

Ya. Tentu saja, tentu saja aku bahagia, tentu saja kedua orangtuaku bahagia. Aku bahagia karena akhirnya ruang kosong itu sekarang di isi oleh seorang kamu. Orangtuaku bahagia, karena doa-doa yang selalu mereka panjatkan agar aku bisa segera bertemu dengan orang yang akan mengisi ruang kosong dihatiku, dan jawaban doa itu adalah kamu. Allah menghadirkan kamu untukku. Untuk mengisi ruang kosong setelah ruang tunggu yang cukup lama.




Kamis, 13 Agustus 2015

Sebuah Keputusan

"Mau tidak mau, cepat atau lambat, orang di sekitar kita akan pergi, berganti dengan orang yang baru. Atau diri kita sendiri yang harus pergi, hidup di tempat dan suasana yang baru. Jangan khawatir, Sayang. Karena hidup bukanlah tentang bersama siapa kita menjalaninya, tapi bagaimana kita menjalaninya. Siapapun orang yang membersamai kita, jika kita berusaha menjalaninya dengan baik, maka hidup kita juga akan berjalan dengan baik. Hidup kita harus dan akan terus berjalan; bersama siapapun, di tempat manapun, tapi tidak sampai kapanpun."
 (Nazrul Anwar)

Dan kita telah dewasa, kita harus bisa bertanggung jawab dengan segala keputusan kita. Well, semuanya akan baik-baik saja, tinggal kitanya saja bagaimana mengatur manajemen hati kita dan selalu melibatkan ALLAH dalam setiap keputusan.

Tidak usah berlarut-larut dalam kesedihan dan masa lalu, karena hidup itu terus berjalan, berjalan kedepan. Boleh lah kita tengok ke belakang, tapi jangan lama-lama. Cukup sebentar saja, untuk mengambil pelajaran dan bersiap melangkah kedepan.

Sendiri, berdua atau bertiga, toh pada akhirnya kita akan sendirian juga. Karena kita tidak tahu kapan dan bagaimana cara ALLAH menjemput kita. Semoga kita sama-sama dijemput dengan cara yang baik, kondisi yang sebaik-baik kondisi dan dalam keimanan yang tinggi. Allahumma aamiin...

Dan ketika kita lelah dengan kesendirian itu, lihat kembali niat kita. Ada dan untuk apa kita disini, ada dan untuk siapa kita disini. Ingatlah, Allah hadiahkan syurga untuk orang yang sabar..





“Mereka itulah orang-orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya”. (QS. Al Furqaan 25:75)


Yogyakarta, 14 Agustus 2015
~RumahTahfidzQu~


Rabu, 27 Mei 2015

#SahabatdiHati


Rencana-Nya terlalu sempurna untuk gagal. Rencana-Nya terlalu indah untuk dirusak dengan banyak prasangka.
___ Letters to Karel, Nazrul Anwar


Sudah masanya..
Bahwa setiap orang memiliki masa dimana ia harus terus berproses, bermetamorfosis dan melanjutkan kehidupan yang lebih baik..
Bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini kecuali ALLAH..
Bahwa setiap kelahiran pasti ada kematian,
bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan..
Tinggal bagaimana kita bisa mensyukuri semua itu..

Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua sudah di catat oleh Allah di Lauh Mahfudz-Nya..
Kelahiran kita..
Pertemuan kita..
Perpisahan kita..
Kematian kita..
Semuanya sudah diatur oleh Allah..

Sahabatku,
terimakasih atas kebersamaannya selama 5 tahun ini..
terimakasih atas kesabarannya dalam menerima segala sifat dan karakterku..
terimakasih atas persaudaraannya..
terimakasih atas semangatnya..
terimakasih atas kehusnudzonanmu..
terimakasih atas nasihat-nasihatmu..
terimakasih atas kebaikanmu..
terimakasih karena ketika aku lemah, kamu adalah orang yang selalu menguatkanku..
Hanya Allah yang bisa membalasnya, semoga Allah membalas segala kebaikanmu hingga anak cucumu..

Dengan jarak yang semakin jauh, rindu yang mungkin selama ini jarang dirasakan mungkin akan jadi sering kita rasakan..

Semoga akan ada pelukan erat ketika suatu saat kita lama tak berjumpa..
Aku bakal kangen kamuuu..


Flashback..
[2010]
dulu kita ketemu di RDK (BUMA) pas awal sebelum mulai PASCAL..
terus kita satu kelompok PASCAL..
terus kita satu forum acara kegiatan mipa yg di maskam..
terus kita di JS..
[2011]
terus kita satu tim kerja di PMB JS..
terus kita mengampu bareng 1 kelompok AAI..
terus kita di BPMPA JS..
[2012]
terus kita sebuletan yang entah apalah namanya..


[2013]
 terus kita di Tsurayya..
terus kita seamanah di BKK JS..
terus akhirnya kita satu atap juga..di Rumah Tahfidz..

[2014]
terus kita di Scientist
terus kita di penuh cinta

.....dst.....
[2015]
terus kita berpisaaah...di taman syurga..



Allah mempertemukan kita dengan cara yang indah ya, disaat kita sama2 belum kenal banyak orang..
Allah juga memisahkan dengan cara yang indah, dengan Allah meng-GENAP-kan kamu.. hihi


Terkadang, kita harus menyesuikan keinginan kita dengan kehendak Allah. Bukan karena Allah enggak sayang sama kita, tapi karena bisa jadi, keinginan kita yang belum terkabulkan itu adalah salah satu cara-Nya untuk membuat kita lebih sabar. Agar kita lebih dewasa.
___ Serial Ayah-Bunda, Nazrul Anwar
 


Yogyakarta, 27 Mei 2013 (23:12)