Pages

Jumat, 09 Mei 2014

Ukhuwah until Jannah



Aku ingin ke Malaysia…
Kami ingin ke Malaysia…
2014 Kami ke Malaysia, ingin study banding tentang dakwah di Malaysia…
Tapi kami belum punya relasi ikhwah disana…
Nabung..Nabung..
Yang penting ikhtiar duluu…!!!
Begitulah kiranya cita-cita aku dan lingakran cintaku dulu. Tapi tiba-tiba kami teringan akan momentum pemilu 2014, dan sepertinya niat dan cita-cita itu harus di urungkan sejenak. Baiklah…cita-cita untuk ke Malaysia bersama lingkaran cinta mulai kandas J
Kemudian, tanggal 25 Februari 2014, tamu istimewa datang..
Beliau, kak adawiyah binti Azman, kak wiyah begitu dipanggilnya J
Beliau datang dari Malaysia untuk program pertukaran mahasiswa (UTM vs UNY). Banyak kisah yang diceritakannya tentang dakwah di Malaysia, tentang sejarah perjuangan ikhwah di Malaysia.
Banyak kesamaan dan banyak pula perbedaan antara Malaysia dan Indonesia, dan itu membuat aku ingin kembali merancang cita-cita untuk berkunjung ke Malaysia.
Kak, Jogja memang tempat yang nyaman untuk di tinggali. Wajar jika kakak betah dan enggan kembali ke Malaysia. Aku pun sama, pulang ke kota aku tinggal saja aku enggan. Jogja memang tempat yang sangat cocok untuk belajar dan menuntut ilmu.
Mungkin ini adalah cara Allah yang lain, Allah mempertemukan aku dulu dengan ikhwah Malaysia sebelum aku ke Malaysia. Namun pertemuan ini sangat singkat. Sekarang, rasanya sudah rindu dengan kak wiyah. Entah kapan kita bisa bertemu lagi. Aku yakin, suatu saat nanti kita bisa berjumpa lagi. Entah dimana, dan entah kapan.
Yang penting, sekarang kita sama-sama berjuang untuk kemenangan dakwah islam. Aku yakin, Islam akan jaya, Islam akan menang. Semoga ukhuwah ini tetap terjaga sampai Jannah. Semoga kita bisa menikmati kemenangan islam bersama ya kak. Terimakasi telah banyak memberikan ilmu, pengetahuan, semangat, pengalaman di pertemuan yang singkat ini.



Ketika kubaca firman-Nya
“Sungguh tiap mukmin bersaudara”
Aku tahu, ukhuwah tak perlu diperjuangkan. 
Karena ia hanya akibat dari iman.
Aku ingat pertemuan pertama kita ukhty sayang…..
Dalam dua detik, dua detik saja. Aku telah merasa perkenalan. Bahkan kesepakatan.  Itulah ruh-ruh kita yang saling sapa. Berpeluk mesra, dengan iman yang menyala.   Mereka telah mufakat.  Meski belum sebut nama, Dan tangan belum berjabat
Ya, kubaca lagi firman-Nya “ sungguh tiap mukmin bersaudara”
Aku makin tahu, persaudaraan tak perlu diperjuangkan
Karena saat ikatan melemah, saat keakraban kita merapuh. Saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan. Saat pemberian bagai bara api, dan saat kebaikan justru melukai. Aku tahu yang rombeng bukan ukhuwah kita. Hanya iman-iman kita yang sedang sakit atau menjerit. Mungkin dua-duanya, mungkin kau saja.  Tentu terlebih sering, imankulah yang compang camping
Kubaca lagi firman persaudaraan itu.   Ukhty sayang…
Dan aku makin tahu. Mengapa di kala lain diancam.  Para kekasih pada hari itu sebagian menjadi musuh sebagian yang lain.
 Kecuali orang-orang yang bertaqwa
Still lingers in my heart and yet, it’s so hard
I  just break down and cry
Remember your eyes
Found a way to melt my heart most of all
I remember your smile



Salam cinta dari Indonesia
Yogyakarta, 8 Maret 2014 @Asrama Rumah TahfidzQu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar