Aku ingin ke Malaysia…
Kami ingin ke Malaysia…
2014 Kami ke Malaysia, ingin study banding tentang dakwah di Malaysia…
Tapi kami belum punya relasi ikhwah disana…
Nabung..Nabung..
Yang penting ikhtiar duluu…!!!
Begitulah kiranya cita-cita aku dan lingakran cintaku dulu. Tapi tiba-tiba
kami teringan akan momentum pemilu 2014, dan sepertinya niat dan cita-cita itu
harus di urungkan sejenak. Baiklah…cita-cita untuk ke Malaysia bersama
lingkaran cinta mulai kandas J
Kemudian, tanggal 25 Februari 2014, tamu istimewa datang..
Beliau, kak adawiyah binti Azman, kak wiyah begitu dipanggilnya J
Beliau datang dari Malaysia untuk program pertukaran mahasiswa (UTM vs
UNY). Banyak kisah yang diceritakannya tentang dakwah di Malaysia, tentang
sejarah perjuangan ikhwah di Malaysia.
Banyak kesamaan dan banyak pula perbedaan antara Malaysia dan
Indonesia, dan itu membuat aku ingin kembali merancang cita-cita untuk
berkunjung ke Malaysia.
Kak, Jogja memang tempat yang nyaman untuk di tinggali. Wajar jika
kakak betah dan enggan kembali ke Malaysia. Aku pun sama, pulang ke kota aku
tinggal saja aku enggan. Jogja memang tempat yang sangat cocok untuk belajar
dan menuntut ilmu.
Mungkin ini adalah cara Allah yang lain, Allah mempertemukan aku dulu
dengan ikhwah Malaysia sebelum aku ke Malaysia. Namun pertemuan ini sangat singkat.
Sekarang, rasanya sudah rindu dengan kak wiyah. Entah kapan kita bisa bertemu
lagi. Aku yakin, suatu saat nanti kita bisa berjumpa lagi. Entah dimana, dan
entah kapan.
Yang penting, sekarang kita sama-sama berjuang untuk kemenangan dakwah
islam. Aku yakin, Islam akan jaya, Islam akan menang. Semoga ukhuwah ini tetap
terjaga sampai Jannah. Semoga kita bisa menikmati kemenangan islam bersama ya
kak. Terimakasi telah banyak memberikan ilmu, pengetahuan, semangat, pengalaman
di pertemuan yang singkat ini.
Ketika
kubaca firman-Nya
“Sungguh
tiap mukmin bersaudara”
Aku tahu,
ukhuwah tak perlu diperjuangkan.
Karena ia hanya akibat dari iman.
Aku ingat
pertemuan pertama kita ukhty sayang…..
Dalam dua
detik, dua detik saja. Aku telah merasa perkenalan. Bahkan kesepakatan. Itulah ruh-ruh kita yang saling sapa.
Berpeluk mesra, dengan iman yang menyala.
Mereka telah mufakat. Meski belum
sebut nama, Dan tangan belum berjabat
Ya, kubaca
lagi firman-Nya “ sungguh tiap mukmin bersaudara”
Aku makin
tahu, persaudaraan tak perlu diperjuangkan
Karena
saat ikatan melemah, saat keakraban kita merapuh. Saat salam terasa
menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan. Saat pemberian bagai bara api,
dan saat kebaikan justru melukai. Aku tahu yang rombeng bukan ukhuwah kita. Hanya
iman-iman kita yang sedang sakit atau menjerit. Mungkin dua-duanya, mungkin kau
saja. Tentu terlebih sering, imankulah
yang compang camping
Kubaca
lagi firman persaudaraan itu. Ukhty
sayang…
Dan aku
makin tahu. Mengapa di kala lain diancam.
Para kekasih pada hari itu sebagian menjadi musuh sebagian yang lain.
Kecuali orang-orang yang bertaqwa
Still
lingers in my heart and yet, it’s so hard
I just break down and cry
Remember
your eyes
Found a
way to melt my heart most of all
I remember
your smile
Salam cinta dari Indonesia
Yogyakarta, 8 Maret 2014 @Asrama Rumah TahfidzQu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar