Yogyakarta, 30 Oktober 2014
Jam 22:26-23:06
Menjadi wanita sempurna adalah impian setiap
wanita.Namun kesempurnaan itu begitu relatif disetiap mata wanita. Wanita yang
belum menikah, tentu akan merasa sempurna ketika dirinya telah menikah, karena
ia telah menyempurnakan setengah dien-nya.
Setiap pekerjaan yang dilakukan untuk suaminya, jika ikhlas dilaksanakan
maka akan berbuah pahala dan bernilai ibadah. Wanita yang menikah, tentu akan
merasa sempurna ketika dirinya dipercaya Allah untuk menjaga titipan-Nya,
seorang anak. Betapa mulianya seorang wanita, sehingga “syurga berada ditelapak kaki ibu.”
Bahkan ketika rosulullah ditanya oleh seorang sahabat, tentang kepada
siapa harus berbakti pertama kali, rosul menjawab ibumu..ibumu..ibumu..lalu
ayahmu.
Dari Abu Huraira ra, beliau berkata, “seseorang datang kepada Rosulullah, kepada
siapakah aku harus berbakti pertama kali? Rosulullah saw menjawab, “Ibumu !” dan
orang tersebut kembali bertanya, “kemudian siapa lagi?” Rosulullah menjawab,
“Ibumu !” orang tersebut bertanya lagi, “kemudian siapa lagi?” rosulullah
menjawab, “Ibumu !”, lalu siapa lagi? Rosulullah menjawab, “kemudian Ayahmu!”(HR.
Bukhari no.5971 dan muslim no.2548)
“Tahukah
kalian siapa syuhada dari ummatku? orang-orang yang ada
menjawab:Muslim yang mati terbunuh” beliau bersabda:Kalau hanya itu,
para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh
adalah syahid, dan mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu
pula perempuan yang mati karena bersalin adalah syahid (anaknya yang akan menariknya dengan tali pusarnya kesurga)” (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi)
Dari ‘Aisyah
ra, “Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu
dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya
dari api neraka."
Dari Abu Huroiroh berkata : “ Rosululloh bersabda : “Berbuat baiklah
kalian kepada istri, karena dia diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang
rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas, kalau engkau
meluruskannya berarti engkau mematahkanya, namun jika engkau biarkan
maka dia akan selalu bengkok, oleh karena itu berbuat baiklah kalian
kepada para istri.” (HR. Bukhori : 3331, Muslim : 1468)
Allah SWT, berfirman :
“Laki-laki adalah pemimpin wanita karena Allah telah melebihkan sebagian mereka
atas sebagian yang lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian harta
mereka. Oleh karena itu, wanita yang sholihah adalah yang menaati Allah dan
memelihara diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah memelihara
mereka.” (QS An Nisa’ 4:3).
Menjadi wanita mulia dihadapan Allah pasti sangat
butuh banyak perjuangan dan pengorbanan.Perjuangan itu dilalui bukan dengan
mudah, namun banyak sekali ujian yang harus dilaluinya. Kamu tahu kan, betapa
ujian Allah tidak hanya kesulitan saja, tapi juga kenikmatan.Allah menguji kita
dengan kesulitan bukan karena Allah tidak menyayangi kita, tapi justru Allah
sangat sayang kepada kita.Allah ingin tahu seberapa sabar kita menghadapi
ujian-Nya, Allah rindu kita yang memohon banyak permintaan kepada-Nya.
Ketika seorang wanita yang belum menikah dan sudah
sangat ingin menikah tapi belum juga ada lelaki yang mengkhitbah, itu tandanya
Allah ingin kita lebih sabar dan senantiasa memantaskan diri.Yups, kita harus
memantaskan diri bahwa kita sudah siap menikah. . Tunjukan kepada Allah bahwa
kita telah siap menjadi isteri.Jika ingin mendapat lelaki shalih, maka kita
harus memantaskan diri menjadi wanita yang shalihah.Karena, “laki-laki yang baik, untuk wanita yang
baik.”
Wanita yang telah menikah dan belum juga dikaruniai
seorang buah hati, itu tandanya Allah ingin kita lebih sabar lagi dalam
menunggu, sampai batas mana kita sabar dan berusaha.Tunjukan kepada Allah bahwa
kita telah siap menjadi ibu, dan kita siap menerima titipan-Nya.Ya, hanya
titipan.Karena hidup kita di dunia ini hanya sementara.Dan semua yang ada pada
diri kita, merupkan titipan-Nya.Tinggal bagaimana kita menjaga semua titpan itu
dan bagaimana kesiapan kita ketika titipan itu harus diambil oleh pemilik-Nya.
Kembali ke wanita sempurna, siapakah wanita sempurna
didunia ini?Sudah tentu kita tahu, ibunda kita Khadijah.Beliau adalah seorang
wanita saudagar Kaya yang menikah dengan Rosulullah.Beliau tidak pernah
menyesal memberikan seluruh hartanya untuk dakwah suaminya, dan hanya dari
rahim khadijah lah Rosulullah memiliki keturunan. Khadijah pula yang menjadi
isteri Rosulullah yang pertama kali, yang kebaikannya tidak pernah dilupakan
oleh Rosulullah, yang masih selalu di puji-puji oleh Rosulullah setelah
Khadijah wafat, sehingga membuat ‘aisyah cemburu ketika itu.
Aku banyak belajar dari banyak sosok wanita yang
shalihah, tentang kebaikan-kebaikan mereka, tentang amalan-amalan mereka.Aku
cemburu kepada mereka, yang setiap perkataannya mengandung hikmah dan
menentramkan hati banyak orang.Tiada kata yang sia-sia keluar dari mulutnya.Bahkan
ketika mereka telah dirindukan Allah, sehingga Allah memanggilnya.Semua
kebaikannya masih terkenang dan menjadi pembicaraan banyak orang, betapa mereka
mengaguminya dan banyak mengambil pelajaran darinya.
Sebaik-baik
orang adalah ketika ia lahir ke dunia dalam keadaan menangis, orang di
sekitarnya tersenyum bahagia. Ketika ia meninggal dalam keadaan senyum dan
damai bertemu Tuhannya, orang di sekitarnya justeru menangis.
Bisakah aku, menjadi wanita shalihah dihadapan Allah?
Bisakah aku menjadi anak yang shalihah untuk kedua
orangtua ku?
Biakah aku menjadi investasi akhirat untuk kedua
orangtua ku?
Bisakah aku menjadi isteri yang shalihah untuk
suamiku kelak?
Bisakah aku menjadi pendidik yang baik untuk
anak-anakku kelak?
Bisakah aku menjadi wanita yang penuh manfaat bagi
ummat?
Sudah berapa banyak amalan yang tidak aku niatkan
karena Allah?
Sudah berapa banyak kedzaliman yang aku lakukan
kepada orang tua, keluarga dan saudaraku?
Sudahkah aku mengenal siapa Allah, Tuhanku?
Sudah cukupkah bekalku untuk bertemu Allah?
Amalan apakah yang menjadi pemberatku di akhirat
kelak?
Sudahkah aku memenuhi hak-hak Allah?
Sudahkah aku menunaikan hak-hak saudara-saudaraku?
Sudahkah aku melaksanakan kewajiban-kewajibanku
sebagai hamba Allah?
Sudah ikhlaskah aku menjalankan semua perintah Allah?
Sudah ikhlaskah aku dalam setiap melakukan aktivitas?
Ahh..rasanya masih banyak pertanyaan-pertanyaan dalam
diri ini yang harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah..
Ya Allah,,
Jauhkan aku dari sifat sombong, sekecil apapun
kesombongan itu..
Jadikan aku wanita yang shalihah, sehingga aku pantas
menginjakkan kaki di Surga-Mu, bertemu para bidadari, melihat wajahmu, bertemu
Rosul-Mu, dan berkumpul bersama orang-orang yang aku cintai.
Jadikan aku wanita yang kuat, sabar dan ikhlas…
Jadikan aku wanita yang dapat memberikan
kebermanfaatan bagi banyak orang…
…dan…
Matikanlah aku dalam keadaan khusnul khatimah dan
tidak merepotkan banyak orang…
(Anissa Prita Rizkiama, 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar