Pages

Sabtu, 06 Desember 2014

Jilbab Gaul Vs Jilbab Syar’i




 Serang, 25 January 2011 ; 22.37 WIB

Jilbab? Pastinya semua orang tahu, kalo jilbab itu yang dipakai di kepala, biasa disebut tudung, kerudung, atau kudung. Sering kita lihat muslimah berjilbab di lingkungan sekolah, kampus, kantor dan masyarakat. Banyak bukan? Coba bandingkan dengan masa-masa beberapa tahun yang lalu, dimana adanya peraturan tentang larangan berjilbab. Mereka berjuang untuk tetap berjilbab walaupun banyak yang menentang, banyak yang memusuhi, dan bertengkar dengan orang tuanya. (Menyedihkan ya, katanya negeri muslim, tapi orang islamnya sendiri ‘terjajah’). Saat ini, dimana-mana banyak sekali wanita berjilbab. Dari kalangan siswa (TK, SD, SMP, SMA), mahasiswi, karyawan, ibu-ibu pejabat, guru, dll. But, jika diperhatikan ada ‘penurunan kualitas’ penggunaan jilbab (sedih banget..). Jika dulu orang-orang yang berjilbab sangat sedikit dan jarang, tapi mereka berjilbab secara syar’i. Tapi, sekarang orang berjilbab dimana-mana namun jilbabnya belum sesuai syari’at. Mereka yang menggunakan jilbab belum sesuai syari’at adalah mereka yang hanya ikut-ikutan trend dan mode. Jadi, bukan merupakan suatu kewajiban. 
Saat ini, para designer-designer membuat jilbab yang tipis dan pendek, transparan dan inilah jilbab yang banyak diminati oleh sebagian remaja dan juga ibu-ibu. Inilah yang mereka sebut sebagai jilbab gaul”. Disamping itu, “Jilbab gaul” dipadukan dengan kaos dan celana ketat. Inilah yang dimaksud berjilbab tapi telanjang, yaitu jilbab yang tidak sesuai syari’at alias tidak syar’i.
Lalu, bagaimana dengan jilbab syar’i?

"Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya…" (QS. An-Nur : 31)

Bagaimana Kriteria jilbab yang syar’I itu ?
1.   Menutup seluruh badan, kecuali muka dan telapak tangan.
“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuhnya. Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Ahzab : 59)
2.  Bukan sebagai perhiasan.
“… Dan janganlah kaum wanita itu menampakkan perhiasan mereka” (QS. An-Nur : 31)
3 Kainnya harus tebal, tidak tipis.
4.  Harus longgar, tidak ketat sehingga tidak ada lekukan tubuh yang terlihat.

5.  Tidak berwarna mencolok

6.  Tidak menyerupai pakaian laki-laki

7.  Tidak menyerupai pakaian wanita kafir

Seharusnya memang harus ada rasa bersyukur dengan perkembangan jilbab saat ini, dibebaskannya menggunakan jilbab, tapi kebebasan ini bukan berarti “suka-suka gue”, karena berjilbab adalah perintah Allah dan Allah pula yang menetapkan aturan-aturannya. Sesungguhnya aturan-aturan Allah yang ditetapkan itu adalah untuk kebaikan kita. Allah menurunkan perhiasan (pakaian) terbaik kepada wanita muslimah yang dengannya maka akan terjaga dirinya dari berbagai fitnah. Maka, ketika seorang lari dari ketentuan-Nya, maka ia telah mencelakakan dirinya sendiri.

Pokoknya, Allah menurunkan perintah itu pasti itu untuk kebaikan kita. Jadi, seharusnya kita mematuhi perintah Allah. Ayo kita bersyukur dengan adanya kebebasan menggunakan jilbab ini, dengan memakai jilbab sesuai syari’at islam.

Semangat Menikmati Proses...
Semangat berhijrah...
Semangat untuk menjemput hidayah Allah.. 

 


Jumat, 28 November 2014

Gizi Seimbang utk wanita subur

�� KRPH selasa 25/11/14

Tema : "Gizi Seimbang utk wanita subur"

by : Ditya Fitri Arinda S.Gz
@MardliyyahUGM

Kriteria calon istri idaman, "penyayang, subur, dan perawan" ��

Dari ma'qil bin yasar radhiyallahu'anhu berkata,"datang seorang pria kpd nabi shalallahu'alaihi wa salam dan berkata,"aku menemukan seorang wanita yg cantik & memiliki martabat tinggi namun ia mandul, apakah aku menikahinya?", nabi shalallahu alaihi wa sallam menjawa,"jangan!", kemudian pria itu datang menemui nabi shalallahu 'alaihi wasallam kedua kalinya dan nabi tetap melarangnya, kemudian ia menemui nabi shalallahu 'alaihi wa sallam yg ketiga kalinya, maka nabi berkata,"Nikahilah wanita yg sangat penyayang dan yg mudah beranak banyak (subur), karena aku akan berbangga dgn kalian dihadapan umat2 yg lain".[1] ��

Dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu berkata,"Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk menikah dan melarang keras untuk membujang dan berkata,"nikahilah wanita yg sangat penyayang dan mudah beranak banyak (subur) karena aku akan berbangga dgn kalian dihadapan para nabi pd hari kiamat" [2] ��

Usia kesuburan wanita itu pada rentang waktu 15-49 tahun. Usia 20-29 tahun merupakan puncak usia subur (*sangat dianjurkan menikah pd usia ini), sdngkn pd usia 30 thn keatas resikony sangat besar u/ punya anak/keturunan.

Usia subur : karena organ reproduksiny sudah siap u/ bereproduksi.

Indikasi wanita subur, bisa dilihat dr :

siklus menstruasi yg teratur. Usia 10-15 tahun tdk teratur Tdk apa2. Karena itu proses penyesuain diri. Tapi jika usia 15 thn keatas siklus menstruasiny blm teratur maka harus diperiksakan ke dokter.

 Suhu tubuh menjadi meningkat ketika haid. Meningkat 0,2 drajat celcius.

 Pemeriksaan hormonal di dlm darah supaya tahu subur/tdknya diri kita.

Wanita & nutrisi di dlmny sangat penting pd masa pertumbuhan. Ketika wanita hamil maka kandungan gizinya akan berpengaruh terhadap anaknya. Seharusnya kita mempersiapkan kehamilan dr sebelum menikah. Sejak remaja harus sudah disiapkan/dijaga asupan gizi & nutrisinya agar dpt menghasilkan keturunan yg baik.

dikatakan uderweight -> dibawah berat badan normal
Dikatakan overweight -> diatas berat badan normal

Berat badan ideal = tinggi badan - 100 atau 110.

 Selain menggunakan cara itu, cara u/ mengetahui berat badan kita ideal atau tdk adalah dgn mengukur lengan kiri sebelah atas, jika lingkar lengan diukur kurang dr 23,5cm maka perlu ditingkatkan lagi asupan gizinya.

✅ Makanan yg sehat tdk hanya 4 sehat 5 sempurna, tetapi lebih kompleks dr itu.

Karbohidrat & makanan pokok itu bukan cuma nasi Yg baik itu jumlah nasi (karbohidrat) sama dgn sayur & buah.

Lauk pauk (nabati/dr tanaman & hewani/dr binatang). Konsumsinya harus seimbang. Nabati & hewani hrs seimbang.

Selain itu juga ada banyak aktivitas yg mempengaruhi, konsumsi garam & gula secukupnya.

✅ Senyawa2 mikro yg penting u/ tubuh & menjaga kesuburan.
 Selenium (banyak terdapat pd bawang2an, & hewan laut)

 Vitamin E & vitamin C.
(*Klo mau subur, banyak makam kecambah krna kecambah banyak mengandung vitamin E)

 Perbanyak aktivitas fisik (*seperti olahraga, gerak)

 Mengurangi alkohol

 Mengurangi kafein (*kafein itu bkn hanya dr kopi, tetapi juga ada di teh, coklat, minuman berenergi dll)

Yg mengganggu kesuburan (*stres oksidatif & stres psikis)

Hal yg perlu diperhatikan wanita.
 Banyak penelitian yg menyebutkan bahwa wanita2 yg melakukan diet vegetarian kurang subur dibandingkan wanita2 yg tdk melakukan diet vegetarian.

 Perhatikan usia pernikahan. Karena wanita memiliki batas kesuburan rahim. Usia subur 15-49 thn.

 jangan sengaja mengurangi porsi makanan krna akan menghambat kesuburan

 Wanita rentang kekurangan vitamin E.

 Buang air besar secara teratur.

 Perbanyak konsumsi air putih (*minimal 8 gelas air putih/ sehari)

Semoga Allah mengaruniakan kita semua keturunan yg baik, qurata'ayyun, pewaris estafet dakwah amin.. (*sambil elus2 perut) ^^ 


Contact person :
putra (08985028313)
Putri (089649950343)

Add FB : Fosda Masjid Mardliyyah & KRPH mardliyyah Ugm

SMS center kajian : ketik Daftar kirim ke (08572909255)

Click here for streaming & download : radiokrph.com

Mengaji dari sang ahli

ISTIQOMAH Bersama Al-Qur'an ditengah Kesibukan

Sebaik-baik kesibukan adalah sibuk bersama Al-Qur'an..
'Dari utsman bin 'Affan ra, ia berkata ; rosulullah saw bersabda,"sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)
::KAJIAN AL-QUR'AN::
"Istiqomah bersama Al-Qur'an ditengah Kesibukan"  oleh Ust. Bahirul Amali Herry (penulis buku ''agar org sibuk bisa menghafal Al-Qur'an'')
Ahad, 30 November 2014
Jam 13.00-Ashar
Di Masjid Nurul Ashri Deresan
Presented by : Rumah TahfidzQu, Masjid Nurul Ashri

Kamis, 27 November 2014

Perjalanan

Perjalanan ini bukan tentang bagaimana kita berjalan dan bukan bagaimana kita sampai ke tujuan. Tapi..dengan siapa kita berjalan..
Teman dalam perjalanan...
Itu penting...
w/ : Khusnul, Mb eL, Vira, Septi
Jogja-Jakarta-Depok-Serang-Pandeglang-Serang-Jogja
(22-25 November 2014)

Rabu, 26 November 2014

Cinta Pertamaku



Yogyakarta, 16 November 2014
Jam 20:51




Ayah, engkau memang tidak pernah mengandung dan melahirkanku. Tapi di dalam darahku mengalir darahmu. Ayah, engkaulah laki-laki pertama yang aku cintai dan yang pertama pula yang mencintaiku. Aku tidak tahu, apakah di luar sana ada laki-laki yang sama sepertimu. Kurasa tidak ada. Karena cintamu begitu tulus tanpa meminta balasan apapun.

Ayah, aku bangga memiliki ayah. Ayah yang selalu mengajarkanku untuk hidup sederhana meskipun kita berkecukupan. Ayah yang selalu bijak dalam mengambil keputusan. Ayah yang telah mengajariku bagaimana hidup dan bagaimana sulitnya mencari uang. Aku bangga memiliki ayah, karena ayah selalu ingin terus belajar untuk menjadi lebih baik.

Ayah, tahukah engkau? Betapa aku merindukanmu. Sangat merindukanmu. Tapi ayah, aku terlalu segan kepadamu. Bahkan untuk sekedar menelpon pun aku segan. Akhirnya aku menelpon ibu dan berharap ada ayah disampingnya atau aku yang bertanya “ayah kerja?”. Senang rasanya jika ibu bilang, “ayah ada, mau ngomong sama ayah?” perasaanku sungguh sangat senang, walaupun hanya sebentar saja mendengar suaramu, karena sifatmu yang pendiam dan bertanya seperlunya sehingga setelah kujawab lalu engkau langsung mengakhiri pembicaraan kita. Ah, sedihnya..andai kau tahu perasaanku..

Ayah, aku bangga memiliki ayah. Yang telah bersusah payah bekerja untuk menyekolahkan ku dan dua adikku, itu saja sudah membuat ayah pusing kepalang mengatur keuangan. Ditambah lagi amalan muliamu, menyekolahkan 2 orang anak dari kakaknya ibu, dan 2 anak dari asisten rumah kita. Ya Allah, semoga itu menjadi amal mu yang membawa ke Syuga. Tentu ayah sangat bekerja keras untuk menghidupi banyak orang dirumah kita, sedangkan anak-anak ayah 3 orang tidak tinggal dirumah dan 1 anak ayah yang sibuknya bukan main untuk latihan marching band sehingga jarang dirumah. Aku bangga atas kesabaran ayah.

Ayah, maafkan aku yang belum pernah mengungkapkan rasa cintaku secara langsung kepadamu. Aku takut, karena kita yang sudah sama-sama dewasa, kemudian ada jarak diantara kita. Dan memang begitu kenyataannya. Maafkan aku ayah, aku juga mungkin lebih sering bersikap dingin. Terkadang jika aku bercanda yang agak serius, ayah selalu menanggapi dengan serius. Dan akhirnya candaku jadi tidak lucu lagi. Hehe..

Ayah, engkau selalu mengingatkanku untuk menjadi wanita yang baik. Engkau memperhatikan kesehatan tubuhku, memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang seharusnya dibutuhkan oleh seorang anak perempuan. Bahkan sampai kau membelikan sarung tangan, agar kulitku tidak menghitam jika naik motor.

Ayah, tahukah engkau. Bahwa sebagian sifatmu menurun kepadaku. Sifatmu yang pendiam dan terkadang dingin terkadang humor, itu ada pula dalam diriku. Like father like son.


Ayah, jujur saja. Dibalik kerinduanku, aku ingin sekali sering pulang menjengukmu, birul walidain. Tapi, aku yakin, jika aku pulang, budget pengeluaranmu akan lebih besar. Sedangkan aku tahu betapa banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Tapi ketika aku pulang, engkau selalu saja menawari makanan-makanan yang special dari biasanya, di ajak kesana dan kesini. Aku ingin rasanya menolak, tapi aku yakin itu semua adalah ungkapan rasa rindumu kepadaku, anak perempuanmu satu-satunya.

Ayah, bahkan ibu saja ketika ingin sesuatu, ibu ingin aku yang mengatakan itu kepada ayah. Karena ibu menagnggap, jika aku yang meminta pasti akan ayah belikan. Tapi ayah, aku tidak seberani itu. Aku pasti memikirkan kalkulasi biaya yang akan dikeluarkan ayah.

Ayah, terimakasih atas kepercayaanmu kepadaku. Seingatku, engkau tidak pernah melarangku ikut ini dan itu. Kecuali mungkin saat aku bercita-cita KKN di raja ampat, yang akhirnya tidak kau ijin kan setelah aku kurang lebih 6 bulan rapat bersama teman-teman. Tidak mengizinkannya engkau bukan tanpa alasan, bukan karena biaya yang besar. Tapi rasa kekhawatiranmu yang cukup tinggi mengingat tempat yang sulit akses dan aku anak perempuanmu satu-satunya.

Ayah, ternyata keingintahuanmu tentang kabar anak-anaknya cukup tinggi. Mungkin sama seperti ibu, memantau anak-anaknya dengan melihat facebook anak-anaknya yang jauh disana. Bahkan ketika aku sakit di jogja (2012), engkau sampai melihat website rumah sakit hanya untuk melihat dikamar seperti apa aku dirawat. Bahkan engkau berangkat ke jogja menggunakan pesawat berdua dengan ibu, yang biayanya sangat mahal. Juga ketika aku memutuskan KKN di Raja Ampat, berbagai informasi engkau cari tentang bagaimana kehidupan disana. Dan ketika ternyata aku ditetapkan oleh LPPM utk KKN di Bojonegoro, kau pun bertanya kepada teman-teman kerjamu yang asli orang Bojonegoro tentang bagaimana kondisi disana. Ah..ayah, aku semakin bangga denganmu…

Ayah, tahukah engkau, betapa sakitnya aku mendengar ayah yang sedang sakit sedangkan aku tidak bisa pulang. Dulu waktu ayah sakit batu ginjal dan harus operasi, dan saat itu aku sedang mendapatkan amanah untuk menjadi koordinator acara buka bersama anak yatim yang tinggal H-1 dan harus mendengar kabar itu. Betapa menyedihkannya saat itu, tapi teman-temanku sangat mensupport aku dan mendoakanmu. Juga ketika belum lama ini ayah dan ibu sakit dan tidak ada seorangpun anak disisi kalian. Tapi alhamdulillah, aa mau dengan tulus merawat ayah dan ibu. Ayah tahu, betapa sakitnya aku mendengar itu.  Mendengar suara ibu ditelpon dengan suara yang sangat lemah, kalian berbaring di kamar dengan kondisi sangat lemah, tidak bisa saling mengobati karena sangat lemah. Maka untuk menghiburnya, aku meminta teman-teman untuk sms ayah dan ibu supaya dikirimi do’a, sebagai ganti karena aku tidak bisa pulang.

Ayah, pinjami aku hatimu..
agar aku belajar bagaimana engkau menghadapi masalah tanpa mengeluh sedikitpun.
Ayah, pinjami aku hatimu..
agar aku ikut merasakan  atas resah yang sering kau ceritakan dalam diam.
Ayah, pinjami aku hatimu..
agar aku paham bagaimana rasanya berteduhkan panas, bermandikan hujan.
Ayah, pinjami aku hatimu..
agar aku belajar tentang pengorbanan, air mata dan doa.

Ayah, doakan aku agar bisa menjadi wanita yang shalihah, penghafal Qur’an dan menjadi investasi akhirat untukmu. Aku ingin memberimu hadiah, sebuah mahkota yang cahayanya lebih indah daripada cahaya matahari di akhirat kelak. “Barangsiapa yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya, akan diberikan kepada kedua orangtuanya pada hari kiamat mahkota yang cahayanya lebih indah  dari cahaya matahari. Kedua orang tua akan berkata, “mengapa kami diberi ini?” maka dijawab, “karena anakmu yang telah mempelajari Al-Qur’an.” (HR Abu Dawud, Ahmad dan Hakim)

Ayah, aku sedang belajar untuk lebih mandiri. Agar aku tidak banyak membebanimu lagi. Maafkan aku yang belum bisa lulus tepat waktu. Semoga aku bisa lulus diwaktu yang tepat.

Ayah, jujur.. sesekali aku ingin ayah dan ibu datang menjengukku lagi di jogja. tapi apalah daya, kebutuhan ayah lebih banyak daripada harus menghabiskan uang ke jogja. aku tidak ingin memaksakan.

Ayah, maafkan aku. Sampai saat ini aku belum bisa mengajari ayah dan ibu mengaji, sedangkan aku disini sudah mengajar beberapa kelompok ngaji, bahkan ibu-ibu pun ku ajarkan. Ayah, aku ingin segera menyelesaikan kuliahku dan pulang, aku ingin mengajarkan ayah dan ibu mengaji.

Ayah, betapa lama penantian ayah untuk pergi haji ke Baitullah, sehingga ayah dan ibu memutuskan untuk umroh terlebih dahulu. Bahkan doa yang selalu ku ucapkan di telepon ketika hari miladmu adalah “semoga bisa cepat pergi haji” dengan nanarku yang basah. Betapa kau merindukan baitullah, bahkan diwaktu senggangmu aku pernah melihat engkau sedang membaca-baca buku petunjuk haji dan umroh. Padahal penantian hajimu masih 5-6 tahun. Semoga 2017 ayah dan ibu jadi berangkat haji dan semoga ditahun itu juga aku bisa merealisasikan impian terbesarku, menjadi hafidzoh, selesai menghafal Al-Qur’an 30 juz dengan baik.

Ayah, engkau yang akan menjadi waliku ketika aku menikah. Apakah ayah siap melepasku ke tangan laki-laki yang bukan siapa-siapa yang bahkan kita tidak mengenalnya? Mungkin ia adalah laki-laki keempat yang akan aku cintai, setelah aku mencintaimu, mencintai kakakku, dan 2 adikku. Dan dimana aku harus berbakti kepadanya. Semoga engkau ikhlas, semoga engkau ridho.

Ayah, aku berjanji. Kelak jika aku telah memiliki keluarga kecil, aku ingin tetap berbakti kepadamu. Memenuhi hak-hakmu dan menunaikan kewajiban-kewajibanku sebagai anak. ayah, semoga dia yang akan menggenapiku, membuatku semakin mencintai Rabb yang menciptakanku, membuatku semakin ingat dengan semua pengorbananmu, air matamu, dan perjuanganmu. Semoga dia yang akan menggenapiku, bisa mencintaimu dengan setulus-tulusnya karena engkau yang telah mendidik dan membesarkanku sehingga kami menjadi genap.

Ya Allah, izinkan aku menjadi wanita yang shalihah agar aku pantas mendapat lelaki yang shalih, yang mana ia pasti akan menyayangi kedua orangtuaku dengan tulus. Izinkan aku menjadi wanita yang cerdas, agar aku pantas mendapat keturunan yang cerdas. Izinkan aku menjadi penghafal Al-Qur’an, agar aku bisa memberikan mahkota yang indah untuk ayah dan ibuku di akhirat kelak.

Ya Allah, ampuni aku atas segala perkataanku yang menyakiti hati kedua orangtuaku. Ampuni aku atas segala perbuatan yang mendzolimi kedua orantuaku. Ampuni aku atas segala kesombongan yang ada dihatiku. Cabut Ya Allah, Cabutlah kesombongan yang ada di hatiku, sekecil apapun itu. Ampuni aku atas segala kelalaianku terhadap-Mu. Ampuni aku yang masih bermaksiat, ampuni aku yang kurang bersyukur. Ampuni kedua orangtuaku atas segala dosa.

Ya Allah, berikan aku kesabaran dan kelapangan hati. Berikan ayah dan ibu kesabaran atas segala pengorbanan hidup dan perjuangan hidup. Berikanlah keberkahan dalam setiap langkahnya, berikanlah kelapangan hati untuk keduanya.

Ayah, doaku selalu menyertaimu. Semoga engkau selalu dalam keadaan baik. Semoga ayah dan ibu menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Di dunia dan akhirat..
Ayah, entah harus berapa banyak rasa terimakasih yang harus kuucapkan atas kasih sayangmu yang tulus selama ini…
Ayah, aku mencintaimu…

Love you dad…







Jumat, 31 Oktober 2014

Kemuliaan Wanita



Yogyakarta, 30 Oktober 2014
Jam 22:26-23:06


Menjadi wanita sempurna adalah impian setiap wanita.Namun kesempurnaan itu begitu relatif disetiap mata wanita. Wanita yang belum menikah, tentu akan merasa sempurna ketika dirinya telah menikah, karena ia telah menyempurnakan setengah dien-nya.  Setiap pekerjaan yang dilakukan untuk suaminya, jika ikhlas dilaksanakan maka akan berbuah pahala dan bernilai ibadah. Wanita yang menikah, tentu akan merasa sempurna ketika dirinya dipercaya Allah untuk menjaga titipan-Nya, seorang anak. Betapa mulianya seorang wanita, sehingga “syurga berada ditelapak kaki ibu.”  Bahkan ketika rosulullah ditanya oleh seorang sahabat, tentang kepada siapa harus berbakti pertama kali, rosul menjawab ibumu..ibumu..ibumu..lalu ayahmu.

Dari Abu Huraira ra, beliau berkata, “seseorang datang kepada Rosulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Rosulullah saw menjawab, “Ibumu !” dan orang tersebut kembali bertanya, “kemudian siapa lagi?” Rosulullah menjawab, “Ibumu !” orang tersebut bertanya lagi, “kemudian siapa lagi?” rosulullah menjawab, “Ibumu !”, lalu siapa lagi? Rosulullah menjawab, “kemudian Ayahmu!”(HR. Bukhari no.5971 dan muslim no.2548)

Tahukah kalian siapa syuhada dari ummatku? orang-orang yang ada menjawab:Muslim yang mati terbunuh” beliau bersabda:Kalau hanya itu, para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang mati terbunuh adalah syahid, dan mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu pula perempuan yang mati karena bersalin adalah syahid (anaknya yang akan menariknya dengan tali pusarnya kesurga)” (HR. Ahmad, Darimi, dan ath-Thayalusi)

Dari ‘Aisyah ra, “Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka."

Dari Abu Huroiroh berkata : “ Rosululloh bersabda : “Berbuat baiklah kalian kepada istri, karena dia diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas, kalau  engkau meluruskannya berarti engkau mematahkanya, namun jika engkau biarkan maka dia akan selalu bengkok, oleh karena itu berbuat baiklah kalian kepada para istri.” (HR. Bukhori : 3331, Muslim : 1468)



Allah SWT, berfirman : “Laki-laki adalah pemimpin wanita karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian harta mereka. Oleh karena itu, wanita yang sholihah adalah yang menaati Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah memelihara mereka.” (QS An Nisa’ 4:3).
 
Menjadi wanita mulia dihadapan Allah pasti sangat butuh banyak perjuangan dan pengorbanan.Perjuangan itu dilalui bukan dengan mudah, namun banyak sekali ujian yang harus dilaluinya. Kamu tahu kan, betapa ujian Allah tidak hanya kesulitan saja, tapi juga kenikmatan.Allah menguji kita dengan kesulitan bukan karena Allah tidak menyayangi kita, tapi justru Allah sangat sayang kepada kita.Allah ingin tahu seberapa sabar kita menghadapi ujian-Nya, Allah rindu kita yang memohon banyak permintaan kepada-Nya.

Ketika seorang wanita yang belum menikah dan sudah sangat ingin menikah tapi belum juga ada lelaki yang mengkhitbah, itu tandanya Allah ingin kita lebih sabar dan senantiasa memantaskan diri.Yups, kita harus memantaskan diri bahwa kita sudah siap menikah. . Tunjukan kepada Allah bahwa kita telah siap menjadi isteri.Jika ingin mendapat lelaki shalih, maka kita harus memantaskan diri menjadi wanita yang shalihah.Karena, “laki-laki yang baik, untuk wanita yang baik.”

Wanita yang telah menikah dan belum juga dikaruniai seorang buah hati, itu tandanya Allah ingin kita lebih sabar lagi dalam menunggu, sampai batas mana kita sabar dan berusaha.Tunjukan kepada Allah bahwa kita telah siap menjadi ibu, dan kita siap menerima titipan-Nya.Ya, hanya titipan.Karena hidup kita di dunia ini hanya sementara.Dan semua yang ada pada diri kita, merupkan titipan-Nya.Tinggal bagaimana kita menjaga semua titpan itu dan bagaimana kesiapan kita ketika titipan itu harus diambil oleh pemilik-Nya.

Kembali ke wanita sempurna, siapakah wanita sempurna didunia ini?Sudah tentu kita tahu, ibunda kita Khadijah.Beliau adalah seorang wanita saudagar Kaya yang menikah dengan Rosulullah.Beliau tidak pernah menyesal memberikan seluruh hartanya untuk dakwah suaminya, dan hanya dari rahim khadijah lah Rosulullah memiliki keturunan. Khadijah pula yang menjadi isteri Rosulullah yang pertama kali, yang kebaikannya tidak pernah dilupakan oleh Rosulullah, yang masih selalu di puji-puji oleh Rosulullah setelah Khadijah wafat, sehingga membuat ‘aisyah cemburu ketika itu.

Aku banyak belajar dari banyak sosok wanita yang shalihah, tentang kebaikan-kebaikan mereka, tentang amalan-amalan mereka.Aku cemburu kepada mereka, yang setiap perkataannya mengandung hikmah dan menentramkan hati banyak orang.Tiada kata yang sia-sia keluar dari mulutnya.Bahkan ketika mereka telah dirindukan Allah, sehingga Allah memanggilnya.Semua kebaikannya masih terkenang dan menjadi pembicaraan banyak orang, betapa mereka mengaguminya dan banyak mengambil pelajaran darinya.

Sebaik-baik orang adalah ketika ia lahir ke dunia dalam keadaan menangis, orang di sekitarnya tersenyum bahagia. Ketika ia meninggal dalam keadaan senyum dan damai bertemu Tuhannya, orang di sekitarnya justeru menangis.

Bisakah aku, menjadi wanita shalihah dihadapan Allah?
Bisakah aku menjadi anak yang shalihah untuk kedua orangtua ku?
Biakah aku menjadi investasi akhirat untuk kedua orangtua ku?
Bisakah aku menjadi isteri yang shalihah untuk suamiku kelak?
Bisakah aku menjadi pendidik yang baik untuk anak-anakku kelak?
Bisakah aku menjadi wanita yang penuh manfaat bagi ummat?
Sudah berapa banyak amalan yang tidak aku niatkan karena Allah?
Sudah berapa banyak kedzaliman yang aku lakukan kepada orang tua, keluarga dan saudaraku?
Sudahkah aku mengenal siapa Allah, Tuhanku?
Sudah cukupkah bekalku untuk bertemu Allah?
Amalan apakah yang menjadi pemberatku di akhirat kelak?
Sudahkah aku memenuhi hak-hak Allah?
Sudahkah aku menunaikan hak-hak saudara-saudaraku?
Sudahkah aku melaksanakan kewajiban-kewajibanku sebagai hamba Allah?
Sudah ikhlaskah aku menjalankan semua perintah Allah?
Sudah ikhlaskah aku dalam setiap melakukan aktivitas?

Ahh..rasanya masih banyak pertanyaan-pertanyaan dalam diri ini yang harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah..

Ya Allah,,
Jauhkan aku dari sifat sombong, sekecil apapun kesombongan itu..
Jadikan aku wanita yang shalihah, sehingga aku pantas menginjakkan kaki di Surga-Mu, bertemu para bidadari, melihat wajahmu, bertemu Rosul-Mu, dan berkumpul bersama orang-orang yang aku cintai.
Jadikan aku wanita yang kuat, sabar dan ikhlas…
Jadikan aku wanita yang dapat memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang…

…dan…

Matikanlah aku dalam keadaan khusnul khatimah dan tidak merepotkan banyak orang…



(Anissa Prita Rizkiama, 2014)