Pages

Rabu, 24 September 2014

#20FactaAboutMe



1. Nama lengkap Anissa Prita Rizkiana, ga tau kenapa dobel 'S' bukan dobel 'N'
2. katanya punya Pipi Tembem :o
3. Karena pipi tembem, pernah dipanggil "teteh bulet" waktu SMP, eh ada salah satu yang SMA nya bareng lalu menyebarkan panggilan itu di SMA.
3. Suka angka ganjil terutama 13, ga tau kenapa. Lahir tanggal 13, katanya 13 itu angka SIAL, tapi belum terbukti deh.. :p
4. Suka banget sama makhluk yang namanya "Lombok", padahal udah Opname 2x tapi masih belum Tobat..
5. Cukup pendiam dan ternyata cukup gokil juga (katanya)
6. Sangat suka anak-anak, punya cita-cita bikin PAUD/TK. Padahal kuliah hampir 5 thn di Fisika Murni.
7. Selalu takjub dengan Ibu hamil, karena perjuangan mereka Luar Biasaaaa...
8. Sangat tidak mudah untuk mengingat nama orang yang baru dikenal.
9. Cukup Jutek dan Galak
10. Suka banget sama Masaak, kata ibu : "Kunci rumah tangga itu di dapur, kita harus tau apa kesukaan suami dan anak-anak" (ceileee)
11. Tidak pernah menyesal bertemu keluarga baru di JTM 25, bahkan sangat bersyukur dipertemukan dengan mereka.
12. Ga suka minum obat, belum ke dokter kalo belum parah,,hha
13. Dipanggil Ummi sama temen2 KKN, kangeen kaliaaan JTM 25 :')
14.Suka banget pake Minyak Kayu Putih, dibawa kemana-mana. suka juga sama perlengkapan baby (parfum, sabun, minyak telon)
15. Stay Cool ajaaa, ga perlu heboh berekspresi. ^_^
16. Ga suka ambil pusing sesuatu, mungkin bisa dibilang kurang peka, lebih tepatnya CUEK
17. Gak suka narsis-narsis di kamera, sampe susah nyari foto non formal yang lagi sendirian menghadap depan, pas ngisi form online KKN
18. Gak tegaan, biasanya berusaha jadi penenang kalo orang-orang disekitar marah-marah
19. Grogian kalo ngomong di Forum, pasti panas dingin dulu dah..hha
20. Sangat mencintai Ayah, Ibu, Aa, Imam dan Lutfi.

Waduk Pacal, 2014




















































Sabtu, 20 September 2014

"Mencetak Hafizhah, Istiqomah di Jalan Dakwah”

Taujih Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf Lc
dalam 
Mukhoyyam Qur'an Akhwat Nasional 4
 
Judul besar ini penuh harapan dan husnuzhon yang tinggi. Maka tugas kita kemudian adalah perkuat harapan dan wujudkan husnuzhon tersebut, jangan sampai kita sebagai haamilal Qur’an dikecewakan oleh kondisi-kondisi yang kita alami.
“wa laqod yassarnal Qur’aan”: Allah akan memudahkan perjalanan kita dalam membersamainya (menghafal, mengajarkan, ‘membumikan’), sebab Allah sendiri yang jamin kemudahannya..

*hendaknya sebagai penghafal Qur’an nan aktifis dakwah, kita telah selesai dari memotivasi diri sendiri (sebab hal itu telah ada lama dalam diri kita) -> ‘husnuzhon’ tema besar MQN4

*dgn Qur’an, kita akan mengalami Tarbiyah imaniyah, tarbiyah ‘ilmiyah, & tarbiyah da’wiyah.. :guna mewujudkan mukmin utrujah. Dimanapun qt bisa menghidupkan ruh-ruh Qur’an.

*hendaknya kita sudah selesai dan lama beranjak dari memotivasi diri dalam membersamai Qur’an (menghafal, menjaga hafalan, tadabur, kuantitas tilawah diluar standar, dll) yang kita pikirkan kini adalah bagaimana masyarakat sekitar kita bisa merasakan kenikmatan yang sama dengan kita, ;nikmat hidup dibersamai oleh ruh-ruh Qur’an.

*sebagai da’iyah penghafal Qur’an, hendaknya qt telah selesai dengan permasalahan-permasalahan nafsiyyah kita dqlam menghafal qur’an. Azzamkan: “wa laa tamutunna illaa wa antunna haafizhaat”

*hidupkan selalu sinyal-sinyal kita dalam membersamai Qur’an:
Sinyal 1: apabila kebaikan membahagiakannya, dan keburukan menyedihkannya maka ia mukmin. (Bukan istiqomah yg berat. Yg berat-mendukakan,menyedihkan,menyesakkan kita, justru adalah bila kita tidak istiqomah; menjauhnya ridho dan rahmat Allah dari kita.) :”
Sinyal 2: iman kpd yaumul akhir. Khawatir mendalam diri kita mendapat kerugian yg luar biasa bila meninggalkan Qur’an.
Sinyal 3: sinyal dakwah: dakwah, hakikatnya adalah ishlahul ummah (memperbaiki ummat)
tujuan diturunkannya Qur’an. Tujuan kita menghafalnya sebagai ruh pergerakkan.
Semangat ishlahul ummah in sya Allah mampu membuat kita mengenyahkan halang rintang kita akan keraguan mampu menghafal 30 juz; sebab kondisi ummat amat menyesakkan dada, dan kesesakkan itu bisa kita minimalisir dengan mengambil peran memperbaikinya; dengan kita mengambil energi dari langit dan kekuatan terbesar berupa nikmat membersamai Qur’an. Cara terefektif membuat kita senantiasa bersama Qur’an dan mendapat kekuatan darinya tidak lain adalah ‘mengabadikannya dalam diri kita’ (menghafalnya).

*ishlahul ummah: yg membuat amal kita lebih lama usianya dari usia hidup kita. Setelah kita mati, & terputusnya kemampuan beramal, amal semasa hidup kpd masyarakat terus mengalir..

*Gaza: contoh suksesnya dgn Qur’an mengatasi problem pembinaan ummat.

*al Qur’an yang kita hafal in sya Allah membuat kita menyatu dengan apa yg ada di langit dan bumi.

*orang yang menghafal Qur’an berarti orang yang selalu mendekat ke Allah.

Taujih al Hafizh Ust Ahmad Muzammil MF

*Tujuan hidup kita sehari-hari hendaknya diwarnai dgn Qur’an

*jangan sampai kita berada tidak jauh dari lingkungan Qur’an, menyerap wangi hidangan Qur’an, tapi tidak qt manfaatkan hidangan dihadapan qt itu. Ibarat seorang yang mati di lumbung padi.

*mengilmui ilmu tahsin tilawah adalah tentang mengQur’ankan Indonesia. Karena mustahil seseorang dapat menikmati bacaan qur’annya jika ia salah dalam pelafalan tahsin tilawah. Maka mengilmuinya, mengajarkannya kepada masyarakat, adalah cara kita membuat masyarakat menikmati Qur’an, menikmati membaca Qur’an, menikmati saat berdekat-dekat dengan Qur’anishlahul ummahislam rahmatan lil ‘alamin

*sebagai akhwat, semangatilah diri dalam menghafal Quran
, guna mewujudkan niat membentuk generasi Qur’ani..

Senin, 15 September 2014

Surat untuk imamku

Surat Cinta Kepada Suamiku
Suamiku…
Dia adalah yang menaklukan hatiku ketika pertama memandang..
Dia adalah hadiah Ar Rahman kepadaku setelah kesabaranku menanti..
Betapa sering dalam sujudku bermunajat Agar dianugerahi teman yang shalih Teladan dalam meniti hidup
Yang menjaga rahasiaku dan Mengusap air mataku. S’lalu berusaha mengembalikan senyuman Di bibirku..
Dia lah suamiku..
Nahkoda bahteraku..
Dia adalah orang yang membangunkan di kelam malam dengan setiap rakaatnya… kian bertambah cintaku
padanya..
Dia tak kan nyenyak tidur ketika sakitku
Dia membetulkan bacaan dan hapalan Al Quranku, Bersama mempelajari hadits2 Al Mushthafa Dan menerapkan dalam setiap muamalah
Yang memaafkan salahku
Dengan akhlak Nabi ia memperlakukanku
Dialah teman dunia dan akhiratku
Ya Allah jagalah ia dan mudahkanlah urusanya
Jauhkanlah ia dari fitnah dunia dan perhiasannya
Sibukkan dia dengan cita2 akhirat dan jadikan dia ridha kepadaku
Jasad kami fana di dunia ini.. maka jadikanlah cinta dan kasih sayang kami sepanjang masa hingga di surga
Segala puji bagiMu ya Rabb
Yang telah menganugerahkan pria ini untukku..
Sungguh! Aku bersaksi kepadaMu bahwa Kucintakan dia di jalan Mu
Jangan lah jauhkan aku dari dia
Dan jadikanlah aku bidadarinya dunia dan akhirat

Puisi ini ditulis oleh Ustadz Abu Zubair Al Hawary, Lc. dengan sudut pandang seorang istri, sebagai nasehat baik bagi para suami dan juga para istri
Termukan artikel keluarga yang lain di link: http://www.lingeriecantik.com/page/33/ArtikelKeluarga

Sabtu, 06 September 2014

Skenario-Nya Indah

Mirna, Itta, Annis, Pak wo, Dimas, Bu wo, Nissa, Nurul, Shanti, Farah
Arif, Endi, Hega, Dias, Dedi, Sucha, Yuko

(mohon maaf jika terlalu berlebihan & mungkin aku salah satunya yang belum bisa move on)
Tepat tanggal 10 Juli 2014 kami memulai perjalanan panjang kami untuk mengabdi kepada masyarakat. 1 bulan 20 hari tentu waktu yang cukup lama untuk kami hidup bersama tanpa saling kenal satu sama lain. Kami tinggal di sebuah desa, yaitu desa Kedungsumber. Desa ini memiliki 4 dusun, yaitu dusun Sugihan, Tretes, Kedungsumber dan Kricak. Dua minggu pertama kami tinggal dirumah Pak Asikin di dusun Kedungsumber. Akan tetapi karena sesuatu dan lain hal, tepat pada tanggal 26 Juli 2014 kami pindah pondokan ke dusun Sugihan, tempat Bapak Suryanto yang biasa disebut Kamituwo yang maksudnya kepala dusun. Disinilah kehidupan baru dimulai. Disinilah kami merasakan kekeluargaan yang luar biasa.

Mungkin ini yang disebut keluarga. Dimana ketika kami saling membutuhkan, kami pun akan saling membantu. Ada tawa, ada canda, ada marah, ada kesal dan ada pula lelah. Semua telah kami rasakan bersama. Seketika aku terbayang rekan-rekan seperjuanganku dulu sebelum bergabung dengan tim ini, aku terbayang sedang apa mereka di Raja Ampat, bagaimana mereka disana. Alangkah rindunya aku dengan mereka. Mungkin aku mulai lelah. Tapi seketika, aku sangat mensyukuri keberadaanku ditengah kalian. Memang, skenario Allah itu indah. Aku tidak pernah menyesal mengenal kalian. Aku tidak pernah menyesal memiliki keluarga baru seperti kalian. Aku tidak pernah menyesal hidup 1 bulan 20 hari bersama kalian. Aku tidak pernah menyesal dipertemukan dengan Ibu Rini yang baik hati dan Bapak Suryanto yang super sekali dalam mensuport kinerja kami. Jika aku jadi ke Raja Ampat dan menikmati keindahan sana, aku tidak akan bertemu kalian dan tidak menambah saudara. Karena aku sudah mengenal rekan-rekanku sebelumnya, berbeda dengan kalian yang benar-benar  baru aku kenal saat KKN.

Ada hikmah di setiap peristiwa.

***

Hari demi hari kami lalui bersama, pagi siang malam dengan setumpuk program. Mungkin kami lelah, tapi ditengah kelelahan itu selalu ada tawa. tawa yang akan kami rindukan kelak, ketika kita mulai hidup di kehidupan nyata. Aku tidak berkata bahwa KKN ini sedang hidup di dunia maya, tapi kehidupan setelah KKN inilah yang akan selalu terbayang-bayang kehidupan ketika KKN. Kita akan kembali sibuk urusan masing-masing, mungkin kita sedikit demi sedikit melupakan moment ini. Ya. Mungkin ini adalah nikmat Allah yang diberikan kepada kita, nikmat memiliki keluarga baru yang saling memahami.

***


Pejuang TPQ yang tak kenal lelah : Dedi, Farah, Nissa, Annis, Shanti
bersama Pak Yono, Imam dan Lian
(TPQ Al-MAhirah dusun Tretes)
TPQ dusun Sugihan dirumah Pak Jogoboyo


Aku tidak tahu seberapa besar cinta kami pada anak-anak, sehingga kami rela menghabiskan waktu kami hingga akhir KKN untuk mereka. Kelelahan kami hilang seketika melihat mereka kegirangan atas kehadiran kami. Bermain, bertepuk tepuk dan belajar bersama mereka begitu menyenangkan. Lelah memang, dalam 1 waktu kami harus mengajar TPQ yang berjauhan, harus melalui hutan yang panjang. Tapi kelelahan itu hilang ketika melihat mereka. Aku tidak mau menggunakan energi-energi sisa untuk belajar bersama mereka. Maka dari itu, aku harus tetap bisa tersenyum dihadapan mereka. Aku merindukan kalian sayang. Dalam doaku, semoga kalian menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, dan menjadi penyebab kedua orangtua kalian memasuki Jannah-Nya. Semoga kita bisa bertemu kembali dengan keadaan yang lebih baik.

***

Sekelumit cerita KKN ini belum semuanya tertuliskan, mungkin akan ada episode selanjutnya..

***

Aku rindu masak bareng sama ibu, itta, mirna, annis, nurul, farah, shanti
aku rindu mboncengi annis
aku rindu adik-adik kita di TPQ
aku rindu makan semangka bareng-bareng di dapur
aku rindu angin Sugihan yang sangat menyejukkan
aku rindu semua cerita kita dirumah ibu tercinta
aku rindu ke out of the box-an nya Yuko
aku rindu keseriusannya arif
aku rindu shalat berjama'ah bersama kalian
aku rindu ketenangannya eka ketika sedang menghadapi masalah
aku rindu panggilan ummi dari mirna, shanti, farah, annis, itta
aku rindu panggilan kalian kalo ada tukang sayur ^_^
aku rindu mirna yang selalu titip jenang kalo ada tukang sayur
aku rindu melihat tingkah kalian yang kaya anak-anak pas ada tukang sayur
aku rindu gojekkan & canda kalian, semoga tidak mengeringkan hati..hehe

***
***

Skenario Allah itu sangat indah kawan, 

Aku tidak pernah menyesal mengenal kalian.

 ***
Full Team JTM 25 @Lapangan Temayang #PaduanSuara17an

mungkin ini terlalu berlebihan, tapi inilah aku yg apa adanya menumpahkan segala rasaku tentang kenangan ini. Semoga silaturahmi kita tetap terjaga, aamiin 

***