![]() | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Waduk Pacal, 2014 |
Rabu, 24 September 2014
#20FactaAboutMe
Sabtu, 20 September 2014
"Mencetak Hafizhah, Istiqomah di Jalan Dakwah”
dalam Mukhoyyam Qur'an Akhwat Nasional 4
Judul besar ini penuh harapan dan husnuzhon yang tinggi. Maka tugas kita kemudian adalah perkuat harapan dan wujudkan husnuzhon tersebut, jangan sampai kita sebagai haamilal Qur’an dikecewakan oleh kondisi-kondisi yang kita alami.
“wa laqod yassarnal Qur’aan”: Allah akan memudahkan perjalanan kita dalam membersamainya (menghafal, mengajarkan, ‘membumikan’), sebab Allah sendiri yang jamin kemudahannya..
*hendaknya sebagai penghafal Qur’an nan aktifis dakwah, kita telah selesai dari memotivasi diri sendiri (sebab hal itu telah ada lama dalam diri kita) -> ‘husnuzhon’ tema besar MQN4
*dgn Qur’an, kita akan mengalami Tarbiyah imaniyah, tarbiyah ‘ilmiyah, & tarbiyah da’wiyah.. :guna mewujudkan mukmin utrujah. Dimanapun qt bisa menghidupkan ruh-ruh Qur’an.
*hendaknya kita sudah selesai dan lama beranjak dari memotivasi diri dalam membersamai Qur’an (menghafal, menjaga hafalan, tadabur, kuantitas tilawah diluar standar, dll) yang kita pikirkan kini adalah bagaimana masyarakat sekitar kita bisa merasakan kenikmatan yang sama dengan kita, ;nikmat hidup dibersamai oleh ruh-ruh Qur’an.
*sebagai da’iyah penghafal Qur’an, hendaknya qt telah selesai dengan permasalahan-permasalahan nafsiyyah kita dqlam menghafal qur’an. Azzamkan: “wa laa tamutunna illaa wa antunna haafizhaat”
*hidupkan selalu sinyal-sinyal kita dalam membersamai Qur’an:
Sinyal 1: apabila kebaikan membahagiakannya, dan keburukan menyedihkannya maka ia mukmin. (Bukan istiqomah yg berat. Yg berat-mendukakan,menyedihkan,m
Sinyal 2: iman kpd yaumul akhir. Khawatir mendalam diri kita mendapat kerugian yg luar biasa bila meninggalkan Qur’an.
Sinyal 3: sinyal dakwah: dakwah, hakikatnya adalah ishlahul ummah (memperbaiki ummat)
tujuan diturunkannya Qur’an. Tujuan kita menghafalnya sebagai ruh pergerakkan.
Semangat ishlahul ummah in sya Allah mampu membuat kita mengenyahkan halang rintang kita akan keraguan mampu menghafal 30 juz; sebab kondisi ummat amat menyesakkan dada, dan kesesakkan itu bisa kita minimalisir dengan mengambil peran memperbaikinya; dengan kita mengambil energi dari langit dan kekuatan terbesar berupa nikmat membersamai Qur’an. Cara terefektif membuat kita senantiasa bersama Qur’an dan mendapat kekuatan darinya tidak lain adalah ‘mengabadikannya dalam diri kita’ (menghafalnya).
*ishlahul ummah: yg membuat amal kita lebih lama usianya dari usia hidup kita. Setelah kita mati, & terputusnya kemampuan beramal, amal semasa hidup kpd masyarakat terus mengalir..
*Gaza: contoh suksesnya dgn Qur’an mengatasi problem pembinaan ummat.
*al Qur’an yang kita hafal in sya Allah membuat kita menyatu dengan apa yg ada di langit dan bumi.
*orang yang menghafal Qur’an berarti orang yang selalu mendekat ke Allah.
Taujih al Hafizh Ust Ahmad Muzammil MF
*Tujuan hidup kita sehari-hari hendaknya diwarnai dgn Qur’an
*jangan sampai kita berada tidak jauh dari lingkungan Qur’an, menyerap wangi hidangan Qur’an, tapi tidak qt manfaatkan hidangan dihadapan qt itu. Ibarat seorang yang mati di lumbung padi.
*mengilmui ilmu tahsin tilawah adalah tentang mengQur’ankan Indonesia. Karena mustahil seseorang dapat menikmati bacaan qur’annya jika ia salah dalam pelafalan tahsin tilawah. Maka mengilmuinya, mengajarkannya kepada masyarakat, adalah cara kita membuat masyarakat menikmati Qur’an, menikmati membaca Qur’an, menikmati saat berdekat-dekat dengan Qur’anishlahul ummahislam rahmatan lil ‘alamin
*sebagai akhwat, semangatilah diri dalam menghafal Quran
, guna mewujudkan niat membentuk generasi Qur’ani..
Senin, 15 September 2014
Surat untuk imamku
Surat Cinta Kepada Suamiku
Suamiku…
Dia adalah yang menaklukan hatiku ketika pertama memandang..
Dia adalah hadiah Ar Rahman kepadaku setelah kesabaranku menanti..
Betapa sering dalam sujudku bermunajat Agar dianugerahi teman yang shalih Teladan dalam meniti hidup
Yang menjaga rahasiaku dan Mengusap air mataku. S’lalu berusaha mengembalikan senyuman Di bibirku..
Dia lah suamiku..
Nahkoda bahteraku..
Dia adalah orang yang membangunkan di kelam malam dengan setiap rakaatnya… kian bertambah cintaku
padanya..
Dia tak kan nyenyak tidur ketika sakitku
Dia membetulkan bacaan dan hapalan Al Quranku, Bersama mempelajari hadits2 Al Mushthafa Dan menerapkan dalam setiap muamalah
Yang memaafkan salahku
Dengan akhlak Nabi ia memperlakukanku
Dialah teman dunia dan akhiratku
Ya Allah jagalah ia dan mudahkanlah urusanya
Jauhkanlah ia dari fitnah dunia dan perhiasannya
Sibukkan dia dengan cita2 akhirat dan jadikan dia ridha kepadaku
Jasad kami fana di dunia ini.. maka jadikanlah cinta dan kasih sayang kami sepanjang masa hingga di surga
Segala puji bagiMu ya Rabb
Yang telah menganugerahkan pria ini untukku..
Sungguh! Aku bersaksi kepadaMu bahwa Kucintakan dia di jalan Mu
Jangan lah jauhkan aku dari dia
Dan jadikanlah aku bidadarinya dunia dan akhirat
—
Puisi ini ditulis oleh Ustadz Abu Zubair Al Hawary, Lc. dengan sudut pandang seorang istri, sebagai nasehat baik bagi para suami dan juga para istri
Termukan artikel keluarga yang lain di link: http://www.lingeriecantik.com/page/33/ArtikelKeluarga
Sabtu, 06 September 2014
Skenario-Nya Indah
aku rindu ke out of the box-an nya Yuko
aku rindu keseriusannya arif
aku rindu shalat berjama'ah bersama kalian
aku rindu ketenangannya eka ketika sedang menghadapi masalah
aku rindu panggilan ummi dari mirna, shanti, farah, annis, itta
aku rindu panggilan kalian kalo ada tukang sayur ^_^
aku rindu mirna yang selalu titip jenang kalo ada tukang sayur
aku rindu melihat tingkah kalian yang kaya anak-anak pas ada tukang sayur
aku rindu gojekkan & canda kalian, semoga tidak mengeringkan hati..hehe