Mirna, Itta, Annis, Pak wo, Dimas, Bu wo, Nissa, Nurul, Shanti, Farah
Arif, Endi, Hega, Dias, Dedi, Sucha, Yuko
(mohon maaf jika terlalu berlebihan & mungkin aku salah satunya yang belum bisa move on)
Tepat tanggal 10 Juli 2014 kami memulai perjalanan panjang kami untuk mengabdi kepada masyarakat. 1 bulan 20 hari tentu waktu yang cukup lama untuk kami hidup bersama tanpa saling kenal satu sama lain. Kami tinggal di sebuah desa, yaitu desa Kedungsumber. Desa ini memiliki 4 dusun, yaitu dusun Sugihan, Tretes, Kedungsumber dan Kricak. Dua minggu pertama kami tinggal dirumah Pak Asikin di dusun Kedungsumber. Akan tetapi karena sesuatu dan lain hal, tepat pada tanggal 26 Juli 2014 kami pindah pondokan ke dusun Sugihan, tempat Bapak Suryanto yang biasa disebut Kamituwo yang maksudnya kepala dusun. Disinilah kehidupan baru dimulai. Disinilah kami merasakan kekeluargaan yang luar biasa.
Mungkin ini yang disebut keluarga. Dimana ketika kami saling membutuhkan, kami pun akan saling membantu. Ada tawa, ada canda, ada marah, ada kesal dan ada pula lelah. Semua telah kami rasakan bersama. Seketika aku terbayang rekan-rekan seperjuanganku dulu sebelum bergabung dengan tim ini, aku terbayang sedang apa mereka di Raja Ampat, bagaimana mereka disana. Alangkah rindunya aku dengan mereka. Mungkin aku mulai lelah. Tapi seketika, aku sangat mensyukuri keberadaanku ditengah kalian. Memang, skenario Allah itu indah. Aku tidak pernah menyesal mengenal kalian. Aku tidak pernah menyesal memiliki keluarga baru seperti kalian. Aku tidak pernah menyesal hidup 1 bulan 20 hari bersama kalian. Aku tidak pernah menyesal dipertemukan dengan Ibu Rini yang baik hati dan Bapak Suryanto yang super sekali dalam mensuport kinerja kami. Jika aku jadi ke Raja Ampat dan menikmati keindahan sana, aku tidak akan bertemu kalian dan tidak menambah saudara. Karena aku sudah mengenal rekan-rekanku sebelumnya, berbeda dengan kalian yang benar-benar baru aku kenal saat KKN.
Ada hikmah di setiap peristiwa.
***
Hari demi hari kami lalui bersama, pagi siang malam dengan setumpuk program. Mungkin kami lelah, tapi ditengah kelelahan itu selalu ada tawa. tawa yang akan kami rindukan kelak, ketika kita mulai hidup di kehidupan nyata. Aku tidak berkata bahwa KKN ini sedang hidup di dunia maya, tapi kehidupan setelah KKN inilah yang akan selalu terbayang-bayang kehidupan ketika KKN. Kita akan kembali sibuk urusan masing-masing, mungkin kita sedikit demi sedikit melupakan moment ini. Ya. Mungkin ini adalah nikmat Allah yang diberikan kepada kita, nikmat memiliki keluarga baru yang saling memahami.
***
Pejuang TPQ yang tak kenal lelah : Dedi, Farah, Nissa, Annis, Shanti
bersama Pak Yono, Imam dan Lian
(TPQ Al-MAhirah dusun Tretes)
TPQ dusun Sugihan dirumah Pak Jogoboyo
Aku tidak tahu seberapa besar cinta kami pada anak-anak, sehingga kami rela menghabiskan waktu kami hingga akhir KKN untuk mereka. Kelelahan kami hilang seketika melihat mereka kegirangan atas kehadiran kami. Bermain, bertepuk tepuk dan belajar bersama mereka begitu menyenangkan. Lelah memang, dalam 1 waktu kami harus mengajar TPQ yang berjauhan, harus melalui hutan yang panjang. Tapi kelelahan itu hilang ketika melihat mereka. Aku tidak mau menggunakan energi-energi sisa untuk belajar bersama mereka. Maka dari itu, aku harus tetap bisa tersenyum dihadapan mereka. Aku merindukan kalian sayang. Dalam doaku, semoga kalian menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, dan menjadi penyebab kedua orangtua kalian memasuki Jannah-Nya. Semoga kita bisa bertemu kembali dengan keadaan yang lebih baik.
***
Sekelumit cerita KKN ini belum semuanya tertuliskan, mungkin akan ada episode selanjutnya..
***
Aku rindu masak bareng sama ibu, itta, mirna, annis, nurul, farah, shanti
aku rindu mboncengi annis
aku rindu adik-adik kita di TPQ
aku rindu makan semangka bareng-bareng di dapur
aku rindu angin Sugihan yang sangat menyejukkan
aku rindu semua cerita kita dirumah ibu tercinta
aku rindu ke out of the box-an nya Yuko
aku rindu keseriusannya arif
aku rindu shalat berjama'ah bersama kalian
aku rindu ketenangannya eka ketika sedang menghadapi masalah
aku rindu panggilan ummi dari mirna, shanti, farah, annis, itta
aku rindu panggilan kalian kalo ada tukang sayur ^_^
aku rindu mirna yang selalu titip jenang kalo ada tukang sayur
aku rindu melihat tingkah kalian yang kaya anak-anak pas ada tukang sayur
aku rindu gojekkan & canda kalian, semoga tidak mengeringkan hati..hehe
aku rindu ke out of the box-an nya Yuko
aku rindu keseriusannya arif
aku rindu shalat berjama'ah bersama kalian
aku rindu ketenangannya eka ketika sedang menghadapi masalah
aku rindu panggilan ummi dari mirna, shanti, farah, annis, itta
aku rindu panggilan kalian kalo ada tukang sayur ^_^
aku rindu mirna yang selalu titip jenang kalo ada tukang sayur
aku rindu melihat tingkah kalian yang kaya anak-anak pas ada tukang sayur
aku rindu gojekkan & canda kalian, semoga tidak mengeringkan hati..hehe
***
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar